Selasa, 12 April 2011

Secangkir Kopi dan Rokok

 

          Saat malam semakin larut dan kebanyakan mata orang sudah terpejam lelap, banyak orang - orang yang masih ngobrol ( ngumpul ) di tempat nongkrong ditemani dengan segelas kopi sambil menghisap rokok. Secangkir kopi dan sebatang rokok menjadi sebuah inspirasi bagi mereka. Seteguk kopi mengalir melalui tenggorokan disusul dengan sebulan asap rokok dari mulut membuat obrolan semakin hangat. Kebanyakan dari mereka merupakan mahasiswa yang suka menghabiskan sisa waktu malamnya di tongkrongan, entah sambil mengerjakan tugas, berdiskusi ataupun cuma santai saja. Di Jogja sendiri memang sudah banyak terdapat tongkrongan yang menjadi favorit bagi setiap orang. Tak perlu menunggu hari libur, hari - hari biasa pun tempat tongkrongan ini tetap ramai dikunjungi para penikmat kopi.
          Memang bagi seseorang yang sudah pecandu kopi setiap hari harus minum kopi, apalagi ditambah dengan rokok akan membuat rasanya lebih nikmat. Kopi sendiri mempunyai berbagai macam rasa, dan semua itu mempunyai ciri khas tersendiri. Bagi pecandu kopi tentu akan bisa membedakan jenis - jenis rasa dari kopi tersebut. Mereka yang sudah candu biasanya lebih suka kopi yang kental, tapi itu pun tergantung selera masing - masing.
           Bagi mereka yang kesepian, kopi dan rokok pun terkadang menjadi teman tersendiri. Dengan minum kopi dan menghisap rokok mereka bisa sejenak melupakan masalah yang sedang membani. Di samping itu kopi bisa membuat pikiran dan imajinasi mereka lebih jalan. Jadi tidak jarang setelah minum kopi mereka bisa menghasilkan ide - ide yang cemerlang.


kopi sebagai teman setia
tak lengkap rasanya minum kopi 
tidak disertai menghisap rokok
seteguk kopi yang mengalir melalui tenggorokan
membuat pikiran menjadi lebih tenang
asap rokok yang dihisap
membakar semua beban pikiran yang ada
kopi...rokok
memang teman setia dikala hati ini senang ataupun sedih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar